So
long as you have a trace of ego in you, you cannot see the Lord
clearly. Ego is the curtain which even noble saints ask the Lord to
remove from their minds. Egoism will be destroyed, if you constantly
tell yourself, “Ït is He, not I”. “He is the force, I am but the
instrument.” Keep His Name always on the tongue, contemplate His glory
whenever you see or hear anything beautiful or grand; see in everyone
the Lord Himself. Do not talk ill of others, see only good in them.
Welcome every chance to help, console and to encourage others along the
spiritual path. Be humble. Never become proud of your wealth, status,
authority, learning or caste. Dedicate all your physical possessions,
mental skills and intellectual attainments to the service of the Lord
and His Glory.
Selama
engkau memiliki jejak ego dalam dirimu, engkau tidak dapat melihat
Tuhan dengan jelas. Ego adalah tirai yang bahkan orang-orang suci yang
mulia memohon kepada Tuhan untuk menghapus ego dari pikiran mereka.
Egoisme akan hancur, jika engkau terus mengatakan pada dirimu sendiri,
"Itu karena Beliau, bukan aku". "Beliau adalah kekuatan, aku hanyalah
instrumen." Simpanlah Nama-Nya selalu di lidah, renungkan kemuliaan-Nya
setiap kali engkau melihat atau mendengar sesuatu yang indah atau agung;
engkau hendaknya melihat bahwa semuanya ini hanyalah Tuhan sendiri.
Janganlah membicarakan keburukan orang lain, lihatlah hanya yang
baik-baik dari mereka. Sambutlah setiap kesempatan untuk membantu,
menghibur, dan untuk mendorong orang lain di sepanjang jalan spiritual.
Praktikkan sikap rendah hati. Jangan pernah membanggakan kekayaanmu,
status, otoritas, pendidikan atau kasta. Dedikasikanlah semua kekayaan,
keterampilan mental dan pencapaian intelektual hanya untuk melayani
Tuhan dan kemuliaan-Nya.
-BABA
No comments:
Post a Comment