Many
social workers visit hospitals to do service. Most of the work done,
like fanning patients, writing letters for them and singing bhajans,
appears mechanical. It is done as that is what is defined as service and
done without paying heed to what the patient really needs! That is
incorrect. Service must be done with the full cooperation of the mind,
gladly, intelligently, and and reverentially. The patient should not
feel disgusted at the fussiness of the social worker, but indeed look
forward to their arrival, as that of someone near and dear! If you do
not like one type of service, do not engage in it. Do not burden your
mind by the unpleasantness of a task. Work done mechanically is like the
flame of an oil-less wick. Your mental enthusiasm is the oil, pour it
and the lamp will burn clear and long.
Banyak
pekerja sosial mengunjungi rumah sakit untuk melakukan pelayanan.
Sebagian besar pekerjaan dilakukan, seperti mengipasi pasien, menulis
surat untuk mereka dan menyanyikan lagu-lagu bhajan, yang dilakukan
secara mekanis. Hal ini dilakukan karena tindakan itu didefinisikan
sebagai pelayanan dan dilakukan tanpa mengindahkan apakah pasien
benar-benar membutuhkannya! Itu tidaklah benar. Pelayanan harus
dilakukan dengan kerja sama penuh dari pikiran, dengan senang hati,
dengan cerdas, dan rasa hormat. Pasien tidak perlu merasa benci pada
kecerewetan dari pekerja sosial, tetapi memang menantikan kedatangan
mereka, seperti yang dilakukan oleh seseorang yang dekat dan menyayangi
mereka! Jika engkau tidak menyukai salah satu jenis pelayanan, janganlah
terlibat di dalamnya. Jangan membebani pikiranmu dengan ketidaknyamanan
melakukan pekerjaan itu. Pekerjaan yang dilakukan secara mekanis dapat
diibaratkan seperti lampu minyak yang kekurangan minyak. Antusiasme
mentalmu adalah minyak, tuangkankanlah itu dan lampu akan menyala terang
dan lama.
-BABA
No comments:
Post a Comment