The
others are part of yourself. You need not worry about them. Worry about
yourself that is enough. When you become all right, they too will be
all right, for you will no longer be aware of them as separate from you.
Criticising others, finding fault with them, etc. - all this comes out
of egoism. Search for your own faults instead. The faults you see in
others are but reflection of your own personality traits. Pay no heed to
little worries; attach your mind to the Lord. Then, you will be led
onto the company of good people and your talents will be transmuted.
Consider everyone as the children of the Lord, as your own brothers and
sisters, develop the quality of love and seek always the welfare of
humanity. Be like the bee, drinking the nectar of every flower, not like
the mosquito drinking blood and distributing disease in return. If you
continue to love, you will be loved in return.
Orang
lain adalah bagian dari dirimu. Engkau tidak perlu mengkhawatirkan
mereka. Mengkhawatirkan dirimu sendiri sudah cukup. Ketika engkau
baik-baik saja, mereka juga akan baik-baik saja, karena engkau akan
menyadari bahwa mereka bukan merupakan bagian yang terpisah dari dirimu.
Mengkritik orang lain, mencari-cari kesalahan mereka, dll - semuanya
ini berasal dari egoisme. Carilah kesalahanmu sendiri. Kesalahan yang
engkau lihat dalam diri orang lain hanyalah cerminan dari karakter
kepribadianmu sendiri. Engkau hendaknya melekatkan pikiranmu kepada
Tuhan, sehingga engkau akan dituntun ke pergaulan yang baik dan
talentamu akan ditransmutasikan. Anggaplah setiap orang sebagai
anak-anak Tuhan, sebagai saudaramu sendiri, kembangkanlah kualitas
cinta-kasih dan selalu mencari kesejahteraan umat manusia. Engkau
hendaknya menjadi seperti lebah, hanya meminum sari setiap bunga, tidak
seperti nyamuk yang meminum darah dan mendistribusikan penyakit sebagai
balasannya. Jika engkau secara terus-menerus mencintai, maka sebagai
balasannya engkau juga akan dicintai.
-BABA
No comments:
Post a Comment