No one is outside the Love of the Lord. The eighteen-year old boy is asked by the mother to go into the kitchen, take a plate and serve himself rice and curry and eat. The mother is not callous or unkind; she knows the capacity of the boy and treats him as he ought to be treated. For another son she accompanies to the kitchen, sits by his side and serves food to him. But she seats the third son on her lap and feeds with many a song in order to make the process pleasant for the child. Do not think that the mother is partial; no, she is only making use of her knowledge of the capacity of her children to make them progress. That is the nature of maternal love.
Tidak ada seorangpun yang berada di luar jangkauan kasih Tuhan. Seorang anak yang berusia 18 tahun diminta oleh ibunya untuk pergi ke dapur, mengambil piring dan melayani dirinya sendiri untuk mengambil nasi, kari, dan makan sendiri. Sang ibu bukan berarti tidak mempunyai perasaan atau tidak baik; sang ibu mengetahui kapasitas anaknya dan memperlakukannya sebagaimana ia harus diperlakukan. Untuk anaknya yang lain, sang ibu akan menemaninya ke dapur, duduk di sampingnya dan menyediakan makanan baginya. Namun, sang ibu menaruh anaknya yang ketiga di atas pangkuannya dan menyuapinya sambil menyanyikan lagu agar proses makan menjadi lebih nikmat bagi si kecil. Jangan berpikir bahwa sang ibu membeda-bedakan kasih; tidak, sang ibu hanya menggunakan pengetahuannya tentang kapasitas anaknya dan membuat mereka menjadi lebih berkembang. Itulah sifat kasih alami dari seorang ibu. (Divine Discourse, Sep 29, 1960)
-BABA
No comments:
Post a Comment