The Universe is the best university; Nature is your best teacher. With an observant mind you can learn many lessons from rivers and hills, from birds and beasts, from stars and flowers and from trees. The trees offer cool shade to all who seek it; they do not deny it to anyone on the basis of caste, creed or colour. They offer their fruits to all, irrespective of their social or economic status. Prosperity is to be welcomed but that alone is not enough. Prosperity without the will to share it will only breed fear and anxiety. Human nature is an amalgam of animal, human and divine characteristics. Love, compassion, humility, charity - these are all divine. One has to cultivate these in order to be at peace with oneself and others. These spiritual qualities are your real life-savers; they elevate you from being human to the status of the Divine.
Alam semesta ini adalah universitas yang terbaik; Alam adalah guru yang terbaik. Dengan pikiran yang setia dan taat maka engkau dapat belajar banyak pelajaran dari sungai dan bukit, dari unggas dan binatang buas, dari bintang dan bunga, dan juga dari pepohonan. Pepohonan memberikan keteduhan yang menyejukkan bagi semua yang mencarinya; pohon tidak membatasi keteduhan bagi siapapun berdasarkan pada kasta, keyakinan, atau warna kulit. Pohon memberikan buahnya kepada semuanya, tidak tergantung dengan status sosial dan ekonomi mereka. Kesejahteraan harus disambut namun hal itu saja tidaklah cukup. Kesejahteraan tanpa adanya niat untuk berbagi hanya akan membiakkan ketakutan dan kecemasan. Sifat alami manusia adalah campuran dari binatang, manusia, dan sifat illahi. Cinta kasih, kerendahan hati, dermawan – semuanya ini adalah keillahian. Seseorang harus meningkatkan sifat-sifat ini dalam upaya untuk mendapatkan kedamaian dengan dirinya sendiri dan juga dengan yang lain. Sifat spiritual ini adalah penolongmu yang sejati; sifat-sifat ini mengangkatmu dari manusia menuju pada tingkat illahi. (Divine Discourse, 21-Jun-1979)
-BABA
No comments:
Post a Comment