The Gurus (preceptors) of the past taught
only from experience; they loved their pupils and sought to correct their
faults and failings, that is how their students lead happy and useful lives.
When the pupils finally left the Guru’s home, he exhorted them to follow two
guidelines (Sutras) which were as essential for life as the two eyes (netras) -
Speak the truth; Walk on the path of righteousness (Satyam vada, Dharmam
chara). The Guru had the faith that the pupil (shishya) would take the advice
to heart, for he himself was the living proof of their value and validity. The
Guru always takes great care to remove from the heart of the pupil the weeds of
evil habits and tendencies, and implant therein the seeds of love. He insists
on spiritual discipline (sadhana) for purifying the pupils’ minds and to render
them strong enough to overcome temptations of all kinds. Virtue and character
alone marks a truly educated person.
Para guru suci pada zaman dahulu hanya
mengajarkan dari pengalaman; mereka mengasihi murid mereka dan memperbaiki
kesalahan dan kegagalan mereka, itulah sebabnya mengapa murid-murid mereka
mampu menjalankan hidup yang bahagia dan berguna. Ketika saatnya para murid
harus meninggalkan rumah guru mereka maka sang guru mendesak mereka untuk
mengikuti dua tuntunan yang sangat mendasar bagi kehidupan seperti halnya dua
mata (netra) – pertama bicaralah yang benar; kedua berjalanlah di jalan
kebajikan (Satyam vada, Dharmam chara). Guru memiliki keyakinan bahwa para
muridnya akan membawa nasihatnya ke dalam hati karena ia sendiri adalah bukti
hidup bagi nilai dan kebenaran mereka. Guru selalu memberikan perhatian yang
besar untuk mencabut kebiasaan dan kecenderungan jahat dari dalam hati
murid-muridnya, dan menanamkan ke dalam hati mereka benih-benih cinta kasih.
Guru menuntut dengan tegas dalam disiplin spiritual (sadhana) untuk memurnikan
pikiran muridnya dan membuat mereka cukup kuat untuk mengatasi dari berbagai
jenis godaan. Hanya kebaikan dan karakter yang menandakan seseorang benar-benar
berpendidikan. (Divine
Discourse, 21-Jun-1979)
-BABA
No comments:
Post a Comment