What is meant by Dharma? What is its essence? Can common people lead a happy life and survive if they stick to Dharma? These doubts confuse people’s minds in the course of their natural livelihood. Solving them is necessary, even urgent. As soon as the word Dharma is mentioned, people relate it to giving of alms, providing food and shelter to pilgrims, adherence to one's traditional profession or craft, law-abiding nature, the discrimination between right and wrong, the pursuit of one's innate nature over the freaks of one's own mind, the fruition of one's fondest desires, etc. Of course, it is a long, long time since the spotless countenance of Dharma has been tarnished beyond recognition. Now, who can cure the present blindness? All of you! All you need to do is to slay the six-fold beast of inner enemies, leading you on to disaster through the pulls of lust, anger, greed, delusion, pride and hate. Only then Dharma can be restored.
Apa yang dimaksud dengan Dharma? Apa yang menjadi intisarinya? Dapatkah orang biasa menuju pada sebuah hidup yang bahagia dan bertahan jika mereka berpegang pada Dharma? Keragu-raguan ini membingungkan pikiran orang-orang dalam proses kehidupan alami mereka. Memecahkan keragu-raguan ini adalah perlu dan bahkan sangat penting. Saat ketika kata Dharma diucapkan, orang-orang langsung mengaitkan dengan memberikan sedekah, menyediakan makanan, dan tempat tinggal bagi peziarah, ketaatan pada profesi masing-masing atau keahlian, taat terhadap hukum, kemampuan membedakan antara benar dan salah, mengejar jati dirinya yang ada diatas keajaiban dari pikiran seseorang, mewujudkan keinginannya yang terdalam, dsb. Tentu saja, ini adalah waktu yang sangat lama sejak wajah Dharma telah ternoda tanpa diketahui. Sekarang, siapa yang dapat menyembuhkan kebutaan yang terjadi saat sekarang? Semua dari kalian! Semua dari kalian perlu untuk menghancurkan enam musuh yang ada di dalam diri yang dapat membawamu pada malapetaka yang menarikmu dengan nafsu, amarah, ketamakan, khayalan, kesombongan, dan kebencian. Hanya dengan demikian Dharma dapat dipulihkan. (Dharma Vahini, Ch 1)
-BABA
No comments:
Post a Comment