Saturday, August 29, 2015

Thought for the Day - 29th August 2015 (Saturday)

Truth (Satya) sustains the cosmos, virtue (Dharma) protects and promotes the peace of mankind. All activities must be infused with the ideals of Satya and Dharma. Dharma never suffers decline; only its practice declines. So divine incarnations take place to restore faith in Dharma, to revitalise its practice and to demonstrate that the practice of Dharma confers peace, joy and prosperity. If Dharma is ignored, it amounts to sacrilege, for Dharma is God and God is Righteousness (Dharma). People see God in a picture, an icon, or a plaster of Paris figurine but God really is most manifest in a righteous action (Dharma). One may spend enormous sums for pilgrimages and for rituals and ceremonies but that will not take them anywhere nearer to God. What profit can one earn in the spiritual field, if they adore God and at the same time, insult and injure their fellowmen?


Kebenaran (Satya) menopang alam semesta ini, Kebaikan (Dharma) melindungi dan mengembangkan kedamaian pada umat manusia. Semua aktivitas harus dimasukkan dengan idealisme tentang kebenaran dan kebajikan. Dharma tidak pernah mengalami kemunduruan; hanya penerapannya yang mengalami kemunduran. Jadi inkarnasi Tuhan datang untuk memulihkan keyakinan pada Dharma, untuk menguatkan kembali penerapannya dan menunjukkan bahwa dengan menjalankan kebajikan akan dapat memberikan kedamaian, suka cita dan kesejahteraan. Jika Dharma diabaikan, maka itu adalah bentuk penistaan karena Dharma adalah Tuhan dan Tuhan adalah kebajikan (Dharma). Orang-orang melihat Tuhan dalam lukisan, patung orang suci, atau gambaran dari arca kecil namun Tuhan sejatinya paling besar mengejewantah dalam tindakan yang baik (Dharma). Seseorang mungkin menghabiskan banyak uang untuk berziarah dan juga untuk ritual dan upacara namun itu tidak akan membawa mereka dekat dengan Tuhan. Apa keuntungan yang seseorang bisa dapatkan dalam bidang spiritual jika mereka memuja Tuhan dan pada waktu yang bersamaan menghina dan menyakiti sesama mereka? (Divine Discourse, 21-Jun-1979)

-BABA

No comments: