One cannot escape from disquiet as long as the fundamental ignorance persists; mere change of occupation, prompted by the desire for more comfort or the need for satisfying some passing likes will not give lasting satisfaction. It is like hoping to improve matters in a dark room by a mere readjustment of furniture. Instead if a lamp is lit, passage across the room is rendered easier even without readjusting furniture. There is no need to interfere with the furniture at all. So too, in this world, it is difficult to move about truthfully, correctly, and peacefully without knocking against some obstacle or other. How then are you to succeed? Light the lamp of spiritual wisdom (jnana)! Let it reveal the reality! That will solve all the difficulties. You may claim that you live according to dharma, but have you evaluated if your acts are done in a spirit of dedication to the Divine? If so, they will authentically be stamped as ‘dharmic’.
Seseorang tidak akan bisa melepaskan diri dari kegelisahan selama masih berada dalam kekaburan batin yang mendasar; hanya mengganti pekerjaan karena terdorong oleh keinginan oleh hasrat untuk mencari kesenangan yang lebih besar atau kebutuhan untuk memuaskan keinginan yang cepat berlalu tidak akan memberikanmu kepuasan yang langgeng. Ini seperti seseorang yang berharap membenahi segala sesuatu di ruang yang gelap hanya dengan menata kembali letak perabotannya. Tetapi, jika lampu dihidupkan maka tanpa menata perabotanmu engkau dapat berjalan melintas dengan mudah. Tidak diperlukan untuk merubah letak perabotannya. Begitu juga, di dunia ini adalah sangat sulit untuk berjalan dengan jujur, benar, dan dengan damai tanpa tersandung dengan beberapa halangan atau yang lainnya. Bagaimana caranya supaya engkau berhasil? Nyalakanlah pelita kebijaksanaan spiritual (jnana)! Cahaya lampu ini akan mengungkapkan kenyataan yang sejati! hal itu akan memecahkan semua masalah. Engkau mungkin mengatakan bahwa engkau hidup sesuai dengan dharma, namun sudahkan engkau memeriksa jika perbuatanmu dilaksanakan dengan semangat dedikasi kepada Tuhan? Jika sudah maka perbuatanmu secara otomatis akan ditandai sebagai ciri ‘dharma’. [Dharma Vahini, Ch. 3]
-BABA
No comments:
Post a Comment