Heaping respect and honour upon a person who does not follow Atmic dharma (righteousness driven by the Self) is like heaping decorations on a body that has no life in it. The soul that left the body cannot enjoy the respect shown to the corpse. So too is the case with the person who is unaware of the Reality and the purpose of life but is crowned with fame and glory. A modest woman will not care for such meaningless trash and tinsel. This characteristic is what confers on her the title ‘The Lakshmi of the home’. The woman is the prop of the home as well as of the practice of religion. She plants and fosters religious faith. Women have natural aptitude for faith and spiritual endeavour. Women with devotion, faith, and humility often lead men on the Godward path and the practice of holy virtues.
Mencurahkan rasa hormat dan penghargaan pada orang yang tidak mengikuti dharma Atma (kebenaran yang didorong oleh Atma) dapat diibaratkan seperti memberikan dekorasi/perhiasan pada badan yang tidak memiliki kehidupan di dalamnya. Jiwa yang telah meninggalkan badan, ditunjukkan dengan mayat, tidak dapat menikmati rasa hormat. Demikian juga halnya dengan orang yang tidak menyadari Realitas dan tujuan hidup tetapi dimahkotai dengan ketenaran dan kemuliaan. Seorang wanita yang sopan dan rendah hati tidak akan peduli dengan sampah yang tidak berarti dan kecemerlangan yang murahan seperti itu. Karena karakteristik inilah maka pada seorang wanita yang demikian diberikan gelar 'Lakshmi-nya rumah'. Wanita merupakan penyangga rumah serta mempraktikkan agama. Dia menanam dan memupuk keyakinan agama. Wanita memiliki bakat alami untuk keyakinan dan usaha spiritual. Wanita dengan pengabdian, keyakinan, dan kerendahan hati seringkali membawa laki-laki ke jalan Tuhan dan mempraktikkan kebajikan suci. (Dharma Vahini, Ch 4)
-BABA
No comments:
Post a Comment