How amazing is this! You can get sacrifices of the highest order performed by yourself or through scholars versed in Vedic ritual. You can visit and praise the holiness of diverse shrines and inspire others to journey thereto. Similarly you can master the highest scriptures and teach them to many and make them experts. But how many of you have succeeded in mastering your own bodies, senses and wayward minds, and turned them inward to gain perpetual and unchanging equanimity? You embark upon an undertaking with a purpose, goal, or an end in view. But the endeavour is sublimated into a yajna (sacrificial rite) only if the purpose, goal or end is the glorification of God. God is the yajna, for He is the Goal. His grace is the reward. His creation is used to propitiate Him; He is the performer as well as the receiver. Every act, where the ego of the doer does not surface, becomes a Divine offering.
Betapa menakjubkannya ini! Engkau bisa mencapai pengorbanan tertinggi melalui persembahanmu sendiri ataupun melalui para orang suci berpengalaman dalam ritual Veda. Engkau dapat mengunjungi dan memuliakan kesucian bermacam-macam kuil dan mengilhami orang lain untuk melakukan perjalanan dengan tujuan tersebut. Demikian pula engkau dapat menguasai naskah-naskah suci tertinggi dan mengajarkannya kepada banyak orang dan membuat mereka ahli. Tetapi berapa banyak dari engkau yang telah berhasil menguasai badan-mu sendiri, menguasai indera serta pikiran yang senantiasa berubah-ubah, dan mengubahnya untuk mendapatkan keabadian dan ketenangan batin? Engkau memulai suatu usaha dengan tujuan, sasaran, atau akhir dalam pandangan. Namun usaha tersebut disublimasikan menjadi yajna (ritual korban) hanya jika tujuan, sasaran, atau akhirnya adalah memuliakan Tuhan. Tuhan adalah Yajna, karena Beliau adalah Tujuan. Rahmat-Nya adalah pahala. Ciptaan-Nya digunakan untuk mendamaikan-Nya; Dia adalah pemain serta penerima. Setiap tindakan, di mana ego dari pelaku tidak muncul, maka itu akan menjadi persembahan pada Tuhan. (Divine Discourse, 2 Oct 1981)
-BABA
No comments:
Post a Comment