You are unnecessarily struggling and planning several schemes, thinking about them day and night. In spite of all your struggles, what has to go out of your hands will go. The body is like a water bubble. The mind is like a mad monkey. If you follow this mad monkey, you will get into trouble. In the same manner, if you believe in the body, you do not know when this body, which is like a water bubble, will burst. Nothing is permanent. Only the Atma (Self) is eternal and immortal. ‘I’, ‘Self’, ‘God’ are all different names by which the Atmaswarupa is called. God incarnated as Rama, Krishna, and the like, and underwent several difficulties to demonstrate great ideals. Finally, they too left the mortal coil. The physical bodies of the Avatars undergo changes, but the Divine Atma in their bodies remains the same. It is omnipresent, eternal and changeless. Divinity in all the human beings is one and the same.
Engkau tidak perlu berjuang dan merencanakan beberapa skema, dan memikirkan hal tersebut siang dan malam. Lepaskanlah semua perjuanganmu, apa yang seharusnya menjadi suratan tanganmu, itu akan terjadi. Badan jasmani dapat diibaratkan seperti gelembung air. Pikiran dapat diibaratkan seperti monyet gila. Jika engkau mengikuti monyet gila ini, engkau akan mendapatkan masalah. Dengan cara yang sama, jika engkau percaya pada badan jasmani, engkau tidak mengenali kapan badan jasmani ini, yang seperti gelembung air, akan meledak. Tidak ada yang permanen. Hanya Atma yang kekal dan abadi. 'Aku', 'Atma', 'Tuhan' semuanya adalah Nama yang berbeda untuk penyebutan Atmaswarupa. Tuhan berinkarnasi sebagai Rama, Krishna, dan sejenisnya, dan menjalani beberapa kesulitan untuk menunjukkan ideal yang mulia. Akhirnya, mereka juga meninggalkan kumparan fana ini. Badan fisik Avatar mengalami perubahan, tetapi Atma yang ada pada badan mereka tetap sama, ada di mana-mana, kekal, dan tidak berubah. Divinity yang ada pada semua manusia adalah satu dan sama. (Divine Discourse, Jan 1 2009)
-BABA
No comments:
Post a Comment