Some might question, “Women who have swallowed all the compunctions of modesty are being honoured today! They strut about with heads erect, and the world honours them not a whit less. How is that so, if modesty is all important?” I have no need to acquaint Myself with these activities of the present-day world. I do not concern Myself with them. They may receive honour and respect of a sort, but the respect is not authorized or deserved. When honour is offered to the undeserving, it is tantamount to insult; to accept it when offered is to demean the very gift. It is not honour but flattery that is cast on the immodest by the selfish and the greedy. A modest woman will never crave honour or praise. Her attention will always be on the limits that she should not transgress. Honour and praise come to her unasked and unnoticed. The honey in the flower or lotus does not crave for bees; so too is the relationship with a cultured woman who knows her limits and the respect she evokes and deserves.
Beberapa orang mungkin bertanya, "Wanita yang mencampakkan segala bentuk kesopanan, masih dihormati saat ini! Mereka berkeliaran dengan pongah tanpa rasa malu dan penghormatan dunia kepada mereka tidak sedikit pun kurang. Bagaimana ini bisa terjadi, jika kesopanan adalah hal yang paling penting? "Aku merasa tidak perlu untuk mengetahui kegiatan dunia saat sekarang. Aku tidak berurusan dengan mereka. Mereka mungkin mendapatkan kehormatan dan penghargaan, tapi penghormatan itu tidak pada tempatnya atau tidak layak. Ketika penghormatan diberikan untuk sesuatu yang tidak layak, maka hal itu sama dengan penghinaan; dan menerima penghormatan yang tidak layak diberikan itu, berarti merendahkan makna pemberian itu. Bukannya penghormatan tetapi pujian yang bersifat menjilat yang diberikan kepada wanita yang tidak sopan oleh mereka yang egois dan serakah. Wanita yang sopan tidak akan pernah mendambakan penghormatan atau pujian. Perhatiannya akan selalu tertuju pada batas-batas yang tidak boleh dilanggarnya. Penghormatan dan pujian akan datang kepadanya tanpa diminta dan tanpa disadari. Madu yang berada di dalam bunga atau teratai tidak mendambakan kumbang datang; demikian juga hubungan dengan wanita yang berbudaya yang mengetahui batasannya dan penghormatan akan diberikan kepada mereka yang layak mendapatkannya. (Dharma Vahini, Ch 4)
-BABA
No comments:
Post a Comment