Every person is liable to commit mistakes without being aware of it. However bright the fire or light, some smoke will emanate from it. So also, whatever good deed a person might do, mixed with it will be a minute trace of evil. But efforts should be made to ensure that the evil is minimised, that the good is more and the bad is less. Naturally in the present atmosphere, you may not succeed in the very first attempt. You must carefully think over the consequences of whatever you do, talk, or execute. In whatever way you want others to honour you, or to love you, or to behave with you, in the same way you should first behave with others, and love and honour them. Then only will those honour you. Instead without yourself honouring and loving others, if you complain that they are not treating you properly, it is surely a wrong conclusion.
Setiap orang besar kemungkinan melakukan kesalahan tanpa disengaja. Betapapun terang sebuah nyala api atau cahaya, akan ada asap yang mengepul dari situ. Begitu juga, apapun perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang akan tercampur dengan sedikit keburukan. Namun usaha harus dilakukan untuk membuat serta memastikan keburukannya diperkecil, agar kebaikannya lebih banyak dan keburukannya lebih sedikit. Secara alami dalam situasi saat sekarang, engkau mungkin tidak bisa berhasil pada usaha yang pertama. Engkau harus dengan hati-hati memikirkan akibat dari apapun yang engkau lakukan, katakan atau laksanakan. Sebagaimana engkau ingin orang lain menghormatimu atau menyayangimu atau bertingkah laku kepadamu, dengan cara yang sama engkau harus terlebih dahulu memperlakukan orang lain, dan menyayangi serta menghormati mereka. Hanya dengan demikian mereka akan menghormatimu. Sebaliknya tanpa dirimu menghormati dan menyayangi yang lainnya, jika engkau mengeluh bahwa mereka tidak memperlakukan dirimu dengan baik maka ini adalah kesimpulan yang salah. (Prema Vahini, Ch 63)
-BABA
No comments:
Post a Comment