Sunday, February 7, 2016

Thought for the Day - 7th February 2016 (Sunday)

Those who are agitated by doubts about what to accept and what to reject, those who are blinded by illusion, and those who cannot distinguish between darkness and light, death and immortality — all these should approach great people who can show the path to understand the eternal truth - the self-illumined basis of all creation. Then both this world and heaven will be merged in the same effulgence! For the sake of this realisation, one should have deep yearning and hard, disciplined practice. This human birth is the consequence of countless good deeds, and it should not be cast aside; the chance must be fully exploited. As the Kenopanishad says, “This present precious life should not be thrown away.” When there are so many chances of saving oneself, isn’t it a big loss to waste them all? For all those who are slaves of pride and animal traits, this awareness in time is most important. Delay is fruitless; it is as silly as starting to dig a well when the house catches fire.


Bagi mereka yang merasa gelisah oleh keraguan tentang apa yang diterima dan apa yang ditolak, mereka yang dibutakan oleh khayalan, dan mereka yang tidak bisa membedakan antara kegelapan dan cahaya, kematian dan keabadian - mereka semua seharusnya mendekati orang-orang hebat yang dapat memperlihatkan jalan untuk memahami kebenaran yang kekal – penerangan diri dasar dari semua ciptaan. Kemudian keduanya baik dunia ini dan surga akan menyatu dalam cahaya yang sama! Untuk tujuan kesadaran ini, seseorang harus memiliki kerinduan yang mendalam dan kuat menjalankan disiplin. Kelahiran sebagai manusia adalah konsekuensi dari perbuatan baik yang tidak terhitung jumlahnya dan ini seharusnya tidak disia-siakan; kesempatan ini sepenuhnya harus dimanfaatkan. Seperti yang dikatakan dalam Kenopanishad, “Kehidupan sekarang yang begitu berharga seharusnya tidak dibuang.” Ketika ada begitu banyak kesempatan untuk menyelamatkan diri, bukankah merupakan sebuah kerugian yang besar dengan menyia-nyiakan semua kesempatan itu? Bagi mereka yang diperbudak oleh kesombongan dan sifat-sifat binatang, kesadaran ini pada waktunya adalah paling penting. Menunda adalah tidak ada gunanya; adalah kedunguan dengan mulai menggali sebuah sumur ketika rumah sudah terbakar api. (Prema Vahini, Ch 57)

-BABA

No comments: