Monday, February 1, 2016

Thought for the Day - 29th January 2016 (Friday)

Even when you attain the state of living with God and merger in a divine form (sarupya-mukti), there is still a trace of differential feeling. Just because a devotee has a form like the Lord’s, one may not have the powers of creation, preservation, and destruction that the Lord has. Only when all trace of difference disappears and unity is attained, the highest stage is reached. This is real union (Sayujya). This comes of divine grace won by the essence of the spiritual practice of each; it cannot be claimed as the fruit of effort. The devotee wishes to serve the Lord as one pleases and to experience the joy of the form that one has attributed to the Lord. But the Lord, out of His grace, gives the devotee not only existence with the Lord, witnessing always the glory of the Lord, and being suffused with God-consciousness but also Sayujya - union with Him! The path of devotion results also in attainment of ultimate knowledge (Brahma-jnana). Even if the devotee does not crave it, the Lord Himself vouchsafes it to the devotee.


Bahkan ketika engkau mencapai keadaan hidup dalam kehadiran Tuhan dan menyatu dalam wujud Tuhan (sarupya-mukti), masih ada jejak perasaan yang berbeda. Hanya karena seorang bhakta memiliki wujud seperti Tuhan, namun ia tidak memiliki kekuatan dalam mencipta, memelihara, dan melebur seperti yang Tuhan miliki. Hanya ketika semua jejak perbedaan menghilang dan kemanunggalan bisa diraih, maka tahap yang paling tinggi dapat dicapai. Inilah kemanunggalan yang sejati (Sayujya). Hal ini datang karena rahmat Tuhan yang dapat diraih dengan praktik spiritual yang mendasar yang dijalankan oleh setiap individu; hal ini tidak dapat dikatakan sebagai hasil dari usahanya. Bhakta ingin melayani Tuhan, ketika seseorang merasa senang dan dapat mengalami suka cita pada wujud Tuhan. Namun Tuhan, karena rahmat-Nya, memberikan bhakta tidak hanya kedekatan dengan Tuhan, selalu menyaksikan kemuliaan Tuhan, dan diliputi dengan kesadaran Tuhan namun juga Sayujya – menyatu dengan-Nya! Jalan bhakti juga menghasilkan pencapaian pada pengetahuan yang tertinggi (Brahma-jnana). Bahkan jika bhakta tidak mengharapkannya, Tuhan sendiri bersedia memberikan ini kepada bhakta. (Prema Vahini, Ch 54)

-BABA

No comments: