Love for God can grow only in a well-ploughed heart, free from weeds. So prepare your heart through Namasmarana (constant recital of the divine name). This is called Chitta shuddhi yoga - The path of Consciousness-cleansing. Charge every second of time with the Divine current that emanates from the name. Have the name of the Lord always on your tongue and in your breath, ever. That will evoke His form, as the inner core of everything, every thought and turn of events. That will provide you with His company, and contact with His unfailing energy and bliss. That is the Satsanga (good association) that gives you maximum benefit. Converse with God who is in you, and derive courage and consolation from Him. He is the Guru most interested in your progress. Do not seek the Guru outside you, in hermitages or holy places. The God in you is father, mother, preceptor, and friend. God is Love; live in Love - that is the direction indicated by the sages.
Kasih untuk Tuhan hanya dapat tumbuh dalam hati yang dirawat dengan baik dan bebas dari rumput liar. Jadi persiapkan hatimu melalui Namasmarana (pengulangan nama suci Tuhan terus menerus). Ini disebut dengan Chitta shuddhi yoga – Jalan kesadaran - pembersihan. Isi setiap detik dari waktu yang ada dengan arus Tuhan yang muncul dari nama Tuhan. Miliki nama suci Tuhan untuk selalu di lidahmu dan dalam nafasmu selamanya. Itu akan membangkitkan wujud-Nya, sebagai inti dalam dari segala sesuatu, setiap pikiran dan perubahan dari apa yang sedang terjadi. Namasmarana akan menyediakanmu pergaulan dengan Tuhan, dan terhubung dengan energi dan kebahagiaan-Nya yang tidak pernah berhenti. Namasmarana adalah Satsanga (pergaulan yang baik) yang memberikanmu keuntungan yang maksimal. Berbicara dengan Tuhan yang bersemayam di dalam dirimu, dan mendapatkan keberanian dan penghiburan dari-Nya. Tuhan adalah Guru yang paling tertarik dengan kemajuanmu. Jangan mencari Guru di luar dirimu, di tempat pertapaan atau tempat suci. Tuhan dalam dirimu adalah ayah, ibu, guru, dan sahabat. Tuhan adalah kasih; hiduplah dalam kasih – itu adalah arah yang ditunjukkan oleh para orang bijak. (Divine Discourse, Mar 01, 1968)
-BABA