Let the petty wishes for which you now approach God be realized or not; let the plans for promotion and progress which you place before God, be fulfilled or not - these are not important in this journey of life. The primary aim for you should be to become Masters of yourselves. You must progress to hold intimate and constant communion with the Divine who is within you, as well as in the Universe you live in. Welcome disappointments and tests, for they toughen you and test your fortitude. For all who seek to cleanse the mind and climb upwards to the realm of spiritual bliss where 'this' and 'that' are discovered as one, the uninterrupted remembrance of the Divine Name is the most effective spiritual exercise.
Biarlah harapan-harapan kecilmu saat ini untuk mendekati Tuhan akan direalisasikan atau tidak; biarlah rencana-rencana untuk kemajuan spiritualmu ditempatkan di hadapan Tuhan, dipenuhi atau tidak – hal ini tidak penting dalam perjalanan hidup. Tujuan utamamu harus menjadi Master untuk dirimu sendiri. Engkau harus melakukan hubungan dan berkomunikasi secara terus -menerus dengan Tuhan yang ada dalam dirimu, maupun di Alam Semesta ini. Sambutlah ujian dan kekecewaan/kesedihan karena hal itu bisa menguatkanmu dan menguji ketabahanmu. Bagi mereka yang berusaha untuk membersihkan pikiran dan menaiki tangga spiritualitas di mana menemukan 'yang ini' dan 'yang itu ' adalah satu, mengingat Nama Tuhan tiada henti-henti, ini adalah latihan spiritual yang paling efektif.
-BABA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment