Forsaking the various attractions and distractions of this beautiful universe, you go to a spiritual place, drawn by the call of the spirit. This attitude is to be commended because the Light of the Spirit is truly the Beacon for those struggling in the darkness of worldly affairs. Darkness creates confusion and makes you take one thing for another. In the dark, even the stump of a tree appears to be a thief, lying in wait to rob you. Knowledge of the Self is the light which will disperse the darkness as well as doubts and diversities that it creates. Without this knowledge, people wander in the wilderness. They behave as if they have lost all memory of themselves and their origin and destination, evoking pity amongst the wise. Awareness of one’s identity as the Atma, is the sign of wisdom, the lighting of the lamp which scatters darkness.
Ditarik oleh panggilan jiwa, engkau pergi ke tempat spiritual, untuk menjauhkan berbagai daya tarik dan gangguan dari alam semesta yang indah ini. Sikap ini harus dipuji karena Tuhan benar-benar merupakan Lentera bagi mereka yang berjuang dalam kegelapan urusan duniawi. Kegelapan menciptakan kebingungan dan membuatmu mengambil satu hal yang lain. Dalam kegelapan, bahkan tunggul kayu nampak seperti pencuri, berbaring dan menunggu untuk merampokmu. Pengetahuan tentang Atma adalah cahaya yang akan menyingkirkan kegelapan serta keragu-raguan dan berbagai perbedaan. Tanpa pengetahuan ini, orang-orang dapat diibaratkan mengembara di hutan belantara. Mereka bersikap seolah-olah mereka telah kehilangan semua memori tentang diri mereka dan asal usul serta tujuan hidupnya, menimbulkan rasa kasihan diantara para bijaksana. Kesadaran diri sendiri sebagai Atma, adalah tanda kebijaksanaan, seperti cahaya yang menghalau kegelapan.
-BABA
Thursday, June 7, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment