Casting off
the body is akin to shifting from one house occupied for some years to another.
The act of shifting a home is physical, it does not affect you. So too births
and deaths do not affect the eternal Paramatma (supreme soul) present within
you. To escape this cycle of being born again and again, ‘Pranava’ (chanting of
Aum) is a potent instrument. All the long years of life should be utilised for
this final moment of consummation. Your mind should be fixed on Pranava when
the body is being cast off. You belch the flavour of the food you have
partaken; your last thought indicates the food you have fed on. Your Sadgathi
(progress) is in accordance with your Sadhana (practice). Hence be aware of the
need to fix your mind on holy thoughts when the body is got rid of. And this is
possible when you immerse yourself in holy thought every moment, and practice
it incessantly.
Meninggalkan badan jasmani dapat diibaratkan dengan
berpindah dari satu rumah yang telah ditempati selama beberapa tahun kemudian
ditempati oleh yang lainnya. Kegiatan pindah rumah ini adalah fisik, jadi tidak
akan mempengaruhimu. Demikian juga kelahiran dan kematian tidak mempengaruhi
Paramatma yang kekal yang ada dalam dirimu. Untuk menghindari siklus kelahiran yang
berulang-ulang, 'Pranava' (chanting Aum) adalah instrumen yang paling manjur. Tahun-tahun
kehidupanmu yang panjang hendaknya dimanfaatkan untuk melaksanakan hal ini.
Pikiranmu hendaknya tetap pada Pranava (chanting Aum) sampai badan jasmani
ini dilepaskan (meninggalkan raga). Sadgathi-mu (kemajuan) sesuai dengan Sadhana-mu (praktek spiritual). Oleh
karena itu, engkau hendaknya menyadari perlunya untuk menetapkan pikiranmu senantiasa
pada pikiran-pikiran yang suci sampai badan jasmani ini dilepaskan. Dan hal ini
bisa terjadi hanya jika engkau senantiasa berpikir yang suci setiap saat, dan mempraktekkannya dengan tanpa
henti.
-BABA
No comments:
Post a Comment