The Divinity
in each one prompts one to stick to truth and to the moral code; you only have
to listen, obey and get saved. Few hear it the moment it whispers; some listen
only when it protests loudly; others are deaf; and there are also some who are
determined not to hear it. But all have to be guided by it, sooner or later.
Some may ascend a plane, others may travel by car or board a bus; yet others
may prefer a train journey, and there could be some who may like to trudge
along - but all must reach the goal, some day or other. The sea of samsaara
(worldly life) has to be crossed and all its waves transcended, with the help
of the Divine Name. If you seek to know the highest and secure the award of the
Lord, there can be no place for doubt. The heart should be set on achieving the
task of realising the Lord within you as the Motivator.
Divinity pada setiap orang mendorong seseorang untuk
berpegang pada kebenaran dan kode moral; engkau hanya harus mendengarkan, dan taat.
Beberapa orang mendengarnya dalam keadaan berbisik, beberapa orang lainnya mendengarkan
hanya ketika protes keras, yang lainnya tuli, dan ada juga beberapa orang yang
bertekad untuk tidak mendengarnya. Tetapi semuanya harus dipandu, cepat atau
lambat. Diibaratkan seperti melakukan suatu perjalanan, ada yang menggunakan pesawat
udara, yang lainnya dengan bus atau mobil, yang lainnya dengan kereta api, dan bahkan
ada yang bersusah payah melakukan perjalanan dengan berjalan kaki, - tetapi
semuanya harus mencapai tujuan, suatu hari nanti. Lautan samsaara (kehidupan
duniawi) harus diseberangi dan semua gelombang yang menghalangi harus dilewati,
dengan bantuan Nama Tuhan. Jika engkau berusaha untuk memahami yang tertinggi
dan memperoleh award (berkat) Tuhan, tidak ada tempat bagi keraguan. Hati
hendaknya ditetapkan untuk mewujudkan Tuhan sebagai Motivator dalam dirimu.
-BABA
No comments:
Post a Comment