The epic Ramayana was sparked off by two little incidents involving two minor characters – the resentment of Kaikeyi’s maid Manthara and the lust of Ravana’s sister, Surpanakha. Be aware that a tiny spark of these two inimical qualities desire and anger (kama and krodha), is sufficient to destroy peace and joy in your life. Weed them out before they destroy you. Work hard to clear your mind from of all its likes and dislikes. If you succeed in restraining their flow towards the objective world, your senses will be rendered ineffective. Once you accomplish the extinction of the mind, these evil qualities cannot harm you and you will remain in joy and peace. Sensory activity is the warp as well as the woof of the mind. When that ceases, the mind vanishes – it starves and dies.
Epik Ramayana dipicu oleh dua insiden yang melibatkan dua karakter – kebencian/dendam dari Manthara pembantu Kaikeyi dan keinginan dari Surpanakha adik Rahwana. Engkau hendaknya menyadari bahwa percikan kecil dari keinginan dan kemarahan (kama dan krodha), dapat menghancurkan kedamaian dan sukacita dalam hidupmu. Rumput-rumput liar/gulma hendaknya dibersihkan sebelum mereka menghancurkanmu. Engkau hendaknya berusaha untuk memurnikan pikiranmu dari semua perasaan suka dan tidak suka. Jika engkau berhasil mengendalikan aliran mereka pada obyek-obyek duniawi, inderamu akan menjadi in-efektif. Setelah engkau mencapai tingkat ini, sifat-sifat buruk tidak dapat membahayakanmu dan engkau akan mengalami sukacita dan kedamaian. Aktivitas sensorik dapat mengacaukan pikiran, ketika ini berhenti, maka pikiran-pikiran yang buruk juga akan lenyap dari batinmu.
-BABA
Tuesday, June 12, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment