Monday, July 18, 2016

Thought for the Day - 17th July 2016 (Sunday)

You have been listening to My discourses for years. If you are merely content to listen, it is sheer waste of time. You have to ruminate over what you have heard and try to put into practice the teachings. Sravanam (listening), Mananam (reflecting) and Nidhidhyasanam (putting into practice what has been learnt) are the three stages in the spiritual journey. Repeating parrot-like what one has heard earns not even the merit of enjoying the sweetness of the words. Claiming to be devotees and going about as devotees, few are caring to find out what is true devotion. Bhajans and Japas (singing and repeating God's name) and performance of yagas and yajnas (sacrifices and rituals) are not the real marks of devotion. They are merely exercises in washing out one's impurities. All the nine kinds of worship are also designed to achieve purity of mind and heart. But purity should find expression in action just as clothes that have been washed have to be worn. Without purity in action, the real nature of the Self cannot be recognised.


Engkau sudah mendengarkan wejangan-Ku selama bertahun-tahun. Jika engkau hanya untuk mendengarkannya saja maka ini hanya menyia-nyiakan waktu saja. Engkau harus merenungkan terhadap apa yang sudah engkau dengarkan dan mencoba untuk menjalankan ajarannya. Sravanam (mendengarkan), Mananam (merenungkan), dan Nidhidhyasanam (menjalankan apa yang telah dipelajari) adalah tiga tahapan dalam perjalanan spiritual. Mengulang-ulang seperti halnya burung beo terhadap apa yang telah didengarkan bahkan tidak memperoleh kenikmatan dari rasa manis dari kata-kata itu. Dengan menyatakan diri sebagai bhakta dan mendekati sebagai bhakta, hanya sedikit yang peduli untuk menemukan apa itu bhakti yang sejati? Bhajan dan Japa (melantunkan dan mengulang-ulang nama Tuhan) dan  melaksanakan yaga dan yajna (pengorbanan dan ritual) bukanlah tanda yang sesungguhnya dari bhakti. Semuanya itu hanyalah latihan dalam membersihkan ketidakmurnian. Semua dari kesembilan jenis bhakti adalah juga dimaksudkan untuk mencapai kemurnian dalam pikiran dan hati. Namun kemurnian seharusnya diungkapkan dalam tindakan seperti halnya pakaian yang sudah dicuci harus dipakai. Tanpa kesucian dalam perbuatan maka sifat yang sejati dari diri tidak bisa disadari. (Divine Discourse, 11 July 1987)

-BABA

No comments: