Consider this example. They bring a large number of oranges in a lorry and dump them in a factory. When the oranges are brought in, some of them are green, some yellow, some ripe, some overripe, and so on. From all these oranges, they extract the juice and bottle it under a trade name. Once the juice is extracted and put in a bottle, you no longer see the different forms of the oranges which were present before. One can not say which part of the juice comes from which orange. Similarly, when all of us have merged ourselves in Divinity, we will not quarrel over individual forms and names. We will only see the one common aspect of divinity (Brahman) shining in everyone.
Bayangkanlah contoh ini. Mereka membawa banyak buah jeruk dalam truk besar dan mengeluarkan semuanya di pabrik. Ketika semua jeruk itu dibawa masuk, beberapa jeruk berwarna hijau, beberapa berwarna kuning, beberapa masak, beberapa terlalu masak, dsb. Dari semua jeruk ini menghasilkan jus atau sarinya dan menaruhnya di dalam botol serta diberikan nama. Saat jeruk sudah disarikan dan ditaruh di dalam botol, maka engkau tidak dapat lagi melihat wujud yang berbeda dari jeruk yang sebelumnya ada. Seseorang tidak akan dapat mengatakan yang mana jus berasal dari jeruk yang mana. Sama halnya, ketika semua dari kita telah menyatukan diri kita sendiri dalam keillahian, kita tidak akan bertengkar atas nama bentuk dan nama individu. Kita hanya melihat satu aspek keillahian yang sama yang bersinar dalam diri setiap orang. (Summer Showers in Brindavan 1974, Vol 1, Ch 5)
-BABA
No comments:
Post a Comment