God is one, but each individual can and
must create a form for themselves according to their taste. When salt is in the
sea, it is not distinct from the sea. It is a part of the ocean. This salty
taste is a quality present in the entire ocean. Do we have to drink and taste
the entire ocean to experience this saltiness? One drop of water suffices to
tell us that the ocean water is salty. Similarly even if you experience a small
part of the aspect of Divine (Brahman) present within your heart, you can understand
the divine. There are many tube lights in a home, and we think they are
different. Indeed the light coming from each tube light is different, but the
current that flows through all the tube lights is the same. All human beings in
this world are like tube lights, and God, in the form of Shaktipata (spiritual
energy), shines in all human tube lights.
Tuhan adalah satu, namun setiap individu dapat
dan harus menciptakan sebuah bentuk bagi diri mereka sendiri sesuai dengan
selera mereka. Ketika garam ada di laut, maka garam tidak berbeda dari lautan
dan merupakan bagian dari lautan. Rasa asin ini adalah sebuah sifat yang ada di
seluruh lautan. Apakah
kita harus meminum dan merasakan seluruh lautan untuk bisa merasakan rasa asin?
Satu tetes air sudah cukup untuk mengatakan kepada kita bahwa air laut rasanya
asin. Sama halnya walaupun jika engkau mengalami sebuah bagian kecil dari aspek
Tuhan (Brahman) yang hadir di dalam hatimu, engkau dapat memahami keillahian.
Ada banyak bola lampu di dalam rumah, dan kita berpikir bahwa semua bola lampu
itu adalah berbeda. Sejatinya cahaya yang keluar dari setiap bola lampu itu
adalah berbeda, namun arus yang mengaliri semua bola lampu itu adalah sama.
Semua umat manusia di dunia ini adalah seperti bola lampu dan Tuhan dalam wujud
Shaktipata (energi spiritual), bersinar di bola lampu manusia. (Summer Showers in Brindavan 1974, Vol
1, Ch 5)
-BABA
No comments:
Post a Comment