When a ray of light falls on several pieces of glass, the light is scattered in many different directions. Some people may think that this light came from several sources. That is incorrect. The single source of light fell on a large number of coloured glasses, and hence appeared as if it is composed of different colours. If the same light falls on the ground, we would not be able to see the light, because the ground obstructs and absorbs the light. In the same manner, if the brilliant shining grace from the Lord falls on a sattwic (pure) person, he/she will shine brilliantly. If the same grace from the Lord, falls on a person with rajasic (aggressive) qualities, it will make him/her develop several desires of the world. If the same grace falls on a person with tamasic (dull) qualities, it will not only go through without having any effect, but also might lose some of its lustre.
Ketika sebuah cahaya menyinari pada sebuah kaca maka cahaya tersebut akan dipencarkan pada berbagai arah yang berbeda. Beberapa mungkin berpikir bahwa cahaya ini berasal dari berbagai sumber. Hal itu adalah tidak benar. Satu sumber cahaya yang menyinari banyak kaca warna warni akan kelihatan bahwa cahaya dibentuk dari warna yang berbeda. Jika cahaya yang sama menyinari tanah maka kita tidak akan mampu melihat cahaya itu, karena tanah bersifat menghalangi dan menyerap cahaya. Dalam hal yang sama, jika kilaun rahmat Tuhan bersinar cemerlang menyinari orang yang satwik (suci) maka orang tersebut akan bersinar dengan cemerlangnya. Jika rahmat yang sama menyinari orang yang bersifat rajasik (agresif), maka rahmat ini akan membuat dirinya mengembangkan beberapa keinginan dunia. Jika rahmat yang sama menyinari orang dengan kualitas tamasik (malas), rahmat itu tidak akan memberikan dampak apapun namun juga akan kehilangan kialuannya. [Divine Discourse, Summer Roses on Blue Mountains, 1976, Ch. 8]
-BABA
No comments:
Post a Comment