Although humanity has been exposed to many Advents (Avatar), people have not yet fully understood all aspects of an Advent. We should examine the reason why the formless Lord takes the form of a human being and comes into the midst of humans. It is so that He may mix with the human beings and set examples and ideals, and convey to them all aspects that they should learn. Many ask innocently and ignorantly why an Avatar, who is all powerful, should subject Oneself to all troubles; and why should He tolerate hunger and suffering all around. An Avatar who has all the powers should be able to remove all such suffering in one moment. If there is any meaning in such a question, why should an Avatar come in human form at all? He can remain as formless Divinity and do all these things from that position itself. In time, and under certain conditions whatever has to be done must be done and such acts have to be performed at a human level.
Walaupun manusia telah ditunjukkan dengan banyak kedatangan (Awatara), manusia belum secara penuh mengerti semua aspek dari kedatangan (Sang Awatara). Kita seharusnya memeriksa alasan mengapa Tuhan yang tidak berwujud mengambil wujud sebagai manusia dan datang diantara manusia. Hanya dengan seperti itu maka Beliau dapat bercampur dengan manusia dan memberikan teladan dan idealisme, dan menyampaikan kepada manusia semua aspek yang seharusnya mereka pelajari. Banyak yang bertanya dengan lugu dan dengan ketidaktahuan yaitu mengapa Awatara yang begitu sangat berkuasa harus tunduk pada semua masalah; dan mengapa Beliau harus memberikan toleransi terhadap rasa lapar dan menderita sepenuhnya. Awatara yang memiliki semua kekuatan seharusnya mampu melenyapkan semua bentuk penderitaan dalam sekejap. Jika ada maksud dalam pertanyaan seperti, mengapa Awatara harus datang dalam wujud manusia? Beliau dapat tetap berada sebagai Tuhan yang tanpa wujud dan melakukan segalanya dari keadaan itu. Pada waktunya dan dalam keadaan tertentu apapun yang harus dilakukan dan tindakan itu harus dilakukan pada tingkat manusia. (Summer Roses On Blue Mountains, 1976, Ch 6)
-BABA
No comments:
Post a Comment