God is all-powerful and can melt even stony hearts, yet He will not undertake to do so. Human beings have the strength to correct their path by adhering to the goals of life (Purusharthas — dharma, artha, kama, moksha), and so God will expect that you should first set right your thoughts by your own efforts and then seek God’s help. Your life must be just like the village woman who carries a pot filled with water on her head. She would be talking and joking along with other women as she walks along. Yet would take great care of the pot of water on her head. Similarly, while we live in the normal world taking things lightly as they come, we will have to take great care of the spiritual aspects as well without forgetting or ignoring them. Whatever work and task you may undertake, if you have your attention on Divinity, then God will take care of you always.
Tuhan adalah Yang Maha Kuasa dan dapat melelehkan bahkan hati yang membatu, namun Beliau tidak akan melakukan hal itu. Manusia memiliki kekuatan untuk memperbaiki jalan mereka dengan mengikuti tujuan dari hidup (Purushartha — dharma, artha, kama, moksha), dan Tuhan akan mengharapkan bahwa engkau seharusnya menentukan pikiranmu terlebih dahulu dengan usahamu sendiri dan kemudian mencari bantuan Tuhan. Hidupmu harus seperti wanita desa yang membawa kendi yang penuh berisi air di atas kepalanya. Wanita ini akan bercanda dan berbicara dengan wanita lainnya sepanjang perjalanan yang ditempuhnya, namun masih memberikan perhatian yang besar pada kendi yang ada di atas kepalanya. Sama halnya, ketika kita hidup di dunia normal menerima sesuatu dengan enteng seperti semuanya itu datang, kita harus memberikan perhatian besar pada aspek spiritual dan juga tanpa melupakan atau mengabaikannya. Apapun pekerjaan dan tugas yang engkau jalankan, jika engkau memiliki perhatian kepada Tuhan, maka Tuhan akan selalu menjagamu. (Summer Roses on Blue Mountains, 1976, Ch 7)
-BABA
No comments:
Post a Comment