India's culture seeks to strike roots through mothers and the children on their laps. Women have been its custodians and promoters; men have a secondary role. And among women, girl students who will be women leaders in the coming days, must understand and practise this culture, so that it may be preserved and it may flourish. The keenness to acquire education is now very evident among the daughters of the nation and so, great hope can be placed on them in this field of reconstruction. Education must be for life, not for a living. Women in Indian history have proved throughout the centuries that they have the courage, the vision, and the intelligence needed to dive into the depths of spiritual science and discipline. Meera, Aandal, Maitreyi, Gargi, Sulabha, Choodala and Mahadevi are sterling examples of mighty heroines who undertook the spiritual adventure of God-realisation.
Kebudayaan India mencoba untuk menyebar dan meningkat melalui ibu dan anak-anak di pangkuan mereka. Para wanita telah menjadi penjaga dalam memajukan kebudayaan India; sedangkan para laki-laki memiliki peran yang kedua. Diantara para wanita, para pelajar putri yang akan menjadi pemimpin wanita di masa-masa yang akan datang, harus mengerti dan menjalankan kebudayaan ini, sehingga kebudayaan ini dapat dilestarikan dan dikembangkan. Ketekunan untuk mendapatkan pendidikan saat sekarang menjadi sangat jelas di kalangan putri-putri bangsa sehingga harapan besar dapat diletakkan di pundak mereka dalam pembangunan kembali. Pendidikan harus untuk kehidupan dan bukan hanya untuk mencari nafkah. Para wanita dalam sejarah India telah membuktikan selama berabad-abad bahwa mereka memiliki keberanian, pandangan dan kecerdasan yang diperlukan untuk menyelam ke dalam pengetahuan spiritual dan disiplin. Meera, Aandal, Maitreyi, Gargi, Sulabha, Choodaladan Mahadevi adalah teladan yang sejati dari pahlawan yang perkasa yang melakukan pertualangan spiritual untuk kesadaran Tuhan. (Divine Discourse, July 26, 1969)
-BABA
No comments:
Post a Comment