Amongst the qualities that are needed to realise your Divinity, the foremost is ‘Kshama’, forbearance or forgiveness. It is essential for every human being. It is supreme amongst virtues. Forbearance is truth, righteousness, compassion and nonviolence; Kshama comprehends every other quality. Purity of mind must be practiced to acquire Kshama. Purity of mind requires total elimination of attachments and aversions from the mind. Hatred and envy should have no place. Today people cannot bear to see others happy or prosperous; this is the sign of a polluted mind. To be truly human, you must have a pure and unsullied mind. You must cultivate large-heartedness to return good for evil and not to cause pain to anyone in any circumstance. This is the mark of a pure mind. Recognise that the same Divinity - the same pure Spirit that dwells in you and the Power that animates you - is present equally in every human being.
Diantara kualitas yang diperlukan untuk menyadari keillahianmu, maka yang utama adalah ‘Kshama’, kesabaran atau memaafkan. Ini adalah mendasar bagi setiap manusia. Ini adalah tertinggi diantara kebaikan. Kesabaran adalah kebenaran, kebajikan, welas asih, dan tanpa kekerasan; Kshama meliputi setiap kualitas yang lainnya. Kesucian pikiran harus dijalankan untuk bisa mendapatkan Kshama. Kesucian pikiran membutuhkan pelepasan sepenuhnya pada keterikatan dan antipati yang ada dalam pikiran. Kebencian dan iri hati seharusnya tidak ada tempat lagi. Saat sekarang manusia tidak bisa tahan melihat yang lainnya bahagia atau sejahtera; ini adalah tanda dari tercemarnya pikiran. Untuk menjadi manusia yang sesungguhnya, engkau harus memiliki pikiran yang suci dan tidak ternoda. Engkau harus meningkatkan kedermawanan untuk membalas kejahatan dengan kebaikan dan tidak menyebabkan penderitaan bagi siapapun juga dalam keadaan apapun juga. Ini adalah tanda dari pikiran yang suci. Menyadari bahwa keillahian yang sama – kesucian jiwa yang sama yang bersemayam dalam dirimu dan kekuatan yang menghidupkanmu – adalah hadir sama dalam diri setiap manusia. (Divine Discourse, Jan 7, 1988)
-BABA
No comments:
Post a Comment