Wednesday, December 7, 2016

Thought for the Day - 7th December 2016 (Wednesday)

Culture is universal in its scope and significance. We should not claim and contend that Indian culture is superior to all the other cultures of the world. Instead, we should have firm faith in the injunctions like: a) “All are one. Be alike to everyone.” b) “Together we shall live. Together we shall move. Together we shall grow in splendour. Together we shall live in amity and harmony, without conflict and skirmish.” We should foster the noble sentiments expressed in vedic statements of this kind. Unfortunately, the educational institutions of today do not nourish these noble sentiments in students. They are purely academically oriented and disregard the finer values of life. Secular learning should be coupled with spirituality. It is only such a harmonious blend of the secular and the spiritual that would lend beauty and radiance to life. We should not learn merely to fill our bellies but also to fill our hearts with bliss. The food eaten fills only the stomach but does not fill the mind, but spiritual food fills the mind and gives eternal Bliss.


Kebudayaan adalah universal dalam jangkauan dan maknanya. Kita seharusnya tidak menyatakan dan berpendapat bahwa kebudayaan India adalah yang paling hebat dibandingkan dengan kebudayaan yang lainnya di dunia. Sebaliknya, kita seharusnya memiliki keyakinan yang mantap dalam kutipan seperti: a) “Semuanya adalah satu. Bersikaplah sama kepada setiap orang.” b) “Bersama-sama kita akan hidup. Bersama-sama kita akan bergerak. Bersama-sama kita akan tumbuh dalam kemuliaan. Bersama-sama kita akan hidup dalam persahabatan dan keharmonisan, tanpa adanya konflik dan perkelahian.” Kita seharusnya mengembangkan perasaan yang mulia seperti yang dinyatakan dalam Weda. Namun sangat disayangkan, institusi pendidikan saat sekarang tidak menanamkan perasaan-perasaan mulia ini pada pelajar. Institusi pendidikan murni berorientasi pada akademis saja dan bersikap acuh pada nilai kehidupan yang lembut. Pembelajaran duniawi harus disandingkan dengan spiritual. Hanya dalam keharmonisan campuran dari duniawi dan spiritual ini maka akan memancarkan keindahan hidup. Kita seharusnya tidak hanya belajar melulu untuk mengisi perut kita namun juga untuk mengisi hati kita dengan kebahagiaan. Makanan yang kita makan hanya mengisi perut saja tapi tidak mengisi pikiran, namun makanan spiritual mengisi pikiran dan memberikan kebahagiaan yang kekal. (Ch 1, Summer Roses on Blue Mountains 1996)

-BABA

No comments: