Desires that cling to the mind are the blemishes that tarnish the inner consciousness. Control your senses; do not yield to their insistent demands for satisfaction. When a corpse is placed on a pyre, and when it is lit, both the corpse and the pyre are reduced to ashes. So too, when senses are negated, mind too disappears. When mind disappears, delusion dies and liberation is achieved. Faith in God is the best reinforcement for spiritual victory. When you revel in contemplation of the Lord’s splendour, nothing material can attract you. All else will seem inferior; the company of the godly and humble alone will be relished. When you act with faith and surrender, grace flows through you into every act of yours. Then they will no longer be yours, they are His, and you will have no concern about the consequences thereof. All words, thoughts and actions emanating from you will be saturated with love and conducive to peace.
Keinginan-keinginan yang melekat pada pikiran menodai dan mencemari kesadaran dalam diri. Kendalikan inderamu; jangan memberikan pada tuntutan dari indera yang tanpa henti untuk kepuasannya. Ketika sebuah mayat ditaruh diatas tumpukan kayu bakar dan ketika dinyalakan maka keduanya yaitu mayat dan kayu bakar akan menjadi abu. Begitu juga, ketika indera ditiadakan maka pikiran juga akan lenyap, khayalan akan mati dan kebebasan dapat dicapai. Keyakinan pada Tuhan adalah penguatan yang terbaik untuk keberhasilan spiritual. Ketika engkau bersuka ria dalam perenungan pada kemuliaan Tuhan, tidak akan ada material yang dapat menarikmu. Semuanya akan kelihatan menjadi kecil; hanya pergaulan yang baik dan rendah hati yang akan dinikmati. Ketika engkau berbuat dengan keyakinan dan berserah diri, karunia mengalir melaluimu dalam setiap tindakanmu. Kemudian perbuatanmu tidak akan menjadi milikmu dan semuanya itu akan menjadi milik-Nya dan engkau tidak akan cemas lagi dengan akibat dari perbuatanmu. Semua perkataan, pikiran, dan perbuatan yang berasal darimu akan dipenuhi dengan kasih dan menghasilkan kedamaian. (Divine Discourse, Mar 17, 1966)
-BABA
No comments:
Post a Comment