Jesus taught that God is Love. Instead of recognising this basic truth, people are allowing hatred, envy and other evil qualities to pollute their love. You are gifted with the quality of love, not to express it for selfish purposes but to direct it towards God. Jesus clearly declared that there was nothing great about returning good for good. You should do good even to those who harm you. Love is the means of developing devotion and achieving liberation, apart from other things. Only the love of God is real love. The royal road for man is to realise the divinity within and in everyone. Where there is faith there is Love; Where there is Love there is Peace; Where there is Peace there is Truth; Where there is Truth there is Bliss; Where there is Bliss there is God. Hence, faith has to be strengthened.
Jesus mengajarkan bahwa Tuhan adalah cinta kasih. Bukannya menyadari kebenaran yang mendasar ini, manusia mengijinkan kebencian, iri hati, dan sifat-sifat buruk yang lainnya untuk mencemari kasih mereka. Engkau diberkati dengan kualitas kasih yang mana bukan diungkapkan untuk tujuan kepentingan diri sendiri namun seharusnya diarahkan pada Tuhan. Jesus dengan jelas menyatakan bahwa tidak ada yang lebih hebat daripada mengembalikan kebaikan untuk kebaikan. Engkau harus melakukan kebaikan bahkan untuk mereka yang menyakitimu. Kasih adalah sarana untuk mengembangkan bhakti dan mendapatkan kebebasan, terpisah dari yang lainnya. Hanya kasih untuk Tuhan adalah kasih yang sejati. Jalan utama bagi manusia untuk menyadari keillahian di dalam diri dan dalam diri setiap orang. Dimana ada keyakinan maka disana ada kasih; dimana ada kasih maka disana ada kedamaian; dimana ada kedamaian maka disana ada kebenaran; dimana ada kebenaran maka disana ada kebahagiaan; dimana ada kebahagiaan maka disana ada Tuhan. Oleh karena itu, keyakinan harus dikuatkan. (Divine Discourse 25-Dec-1988)
-BABA
No comments:
Post a Comment