Saturday, December 3, 2016

Thought for the Day - 3rd December 2016 (Saturday)

It is the foremost duty of everyone to transform every activity of their life into one of strength and beauty. Unfortunately, the education system of today fails to nourish the qualities of wholesomeness, unity and love, which are the hallmarks of true education. All of you should realise that your life span is fast melting away like ice, whether you care to improve yourselves or not. Many people feel that the acquisition of food, clothing, shelter, wealth, conveniences and comforts constitute the very purpose of life. Life remains a tragedy as long as people labour under this delusion. Many are blind to the goal of life, some do not even feel the pain of being ignorant about this. Only one in a million strives to realise it. This striving is the stepping stone for the realisation of the purpose of life. The day one realises the purpose of life, they undergo a total transformation, from agony (vedana) to freedom from pain (nirvedana).


Merupakan kewajiban yang paling utama bagi setiap orang untuk merubah setiap kegiatan dalam hidup mereka menjadi satu kekuatan dan keindahan. Namun sangat disayangkan, sistem pendidikan saat sekarang gagal untuk memelihara sifat baik, kesatuan dan kasih, yang mana merupakan tanda dari pendidikan yang sejati. Semua darimu seharusnya menyadari bahwa masa hidupmu adalah begitu cepat meleleh seperti halnya es, apakah engkau peduli untuk meningkatkan dirimu sendiri atau tidak. Banyak orang merasa bahwa pemerolehan makanan, pakaian, tempat perlindungan, kekayaan, kesenangan, dan kenyamanan merupakan tujuan dari hidup. Hidup akan tetap menjadi sebuah tragedi selama manusia masih terperangkap dalam khayalan ini. Banyak yang buta dengan tujuan hidup, beberapa bahkan tidak merasakan penderitaan dengan menjadi tidak peduli tentang hal ini. Hanya satu diantara sejuta yang berusaha keras menyadari hal ini. Usaha ini adalah sebuah batu loncatan untuk penyadaran dari tujuan hidup. Hari dimana seseorang menyadari tujuan hidupnya maka mereka mengalami sebuah perubahan yang total mulai dari penderitaan (vedana) pada kebebasan dari rasa sakit (nirvedana). (Ch 1, Summer Roses on Blue Mountains 1996)
-BABA

No comments: