Of what use is a mountain of bookish knowledge, if you cannot secure real happiness as a human being? Will not God take care if one places faith in the Divine? What is it that is achieved by ceaseless preoccupation with earning a living, forgetting the all-pervading Lord? Everybody clamours for peace saying, "I want peace." But can peace be found in the external world, which is only filled with pieces? Peace has to be found within oneself by getting rid of the ‘I’ and desire. Peace is being destroyed by the ego and by insatiable desires. Restrain your desires. You have to reduce desires and cultivate vairagya (detachment) so that you can have real peace of mind. Man is haunted by endless worries of many kinds. Only by turning one’s mind towards God can one get rid of the worries. While the Lord is ever by the side of man, he is searching for God all over the world. By exploring the external, you can never purify the internal.
Apakah gunanya begitu banyak pengetahuan dari buku jika engkau tidak dapat mengamankan kebahagiaan yang sejati sebagai manusia? Bukankah Tuhan menjaga ketika seseorang menempatkan keyakinan kepada Tuhan? Apa yang akan diraih dengan keasyikan secara terus menerus dengan mencari nafkah dan melupakan Tuhan yang meresapi semuanya? Setiap orang ramai berkata untuk kedamaian, "aku ingin kedamaian." Namun dapatkah kedamaian ditemukan di dunia luar yang hanya diisi dengan kepingan-kepingan saja? Kedamaian harus dapat ditemukan di dalam diri sendiri dengan menghilangkan sang "aku" dan keinginan. Kedamaian dihancurkan oleh ego dan keinginan yang tidak pernah puas. Kendalikan keinginanmu. Engkau harus mengurangi keinginan dan meningkatkan vairagya (tanpa keterikatan) sehingga engkau mendapat kedamaian pikiran yang sejati. Manusia dihantui oleh berbagai bentuk kecemasan yang tidak ada akhirnya. Hanya dengan mengarahkan pikiran seseorang kepada Tuhan maka seseorang dapat melenyapkan kecemasan. Ketika Tuhan selalu berada di sisi manusia namun manusia mencari Tuhan ke seluruh dunia. Dengan melakukan penyelidikan di dunia luar maka engkau tidak akan pernah bisa menyucikan di dalam diri. (Divine Discourse, Dec 25, 1989)
-BABA
No comments:
Post a Comment