What can the possession of canvas and paint do, if an artist with vision is not inspired to paint? What can the chisel and a lump of marble do if no image is formed in the heart of a devoted sculptor? That vision and that image are the sparks of the Divine. You are all 'the Divine' packed in human skin and bone; you are the Atma encased in the evanescent flesh. Know this and you become fearless, happy without limit. Get rid of the ego-enclosure in which you now feel you are entrapped; then you are liberated from the non-existent ‘prison’ which now enfolds you as hard as an existent one! How must one live so as to not demean one’s human status? One has to be conscious all the time that this body and its equipment are a temporary abode; that one is the eternal Divine, the Atma is apparently encaged in the physical, as the moon in a pot of water. This knowledge of the spirit is the higher wisdom.
Apa yang dapat dilakukan oleh kanvas dan cat jika seorang pelukis yang memiliki imajinasi tidak ada hasrat untuk melukis? Apa yang dapat dilakukan oleh pahat dan bongkahan dari marmer jika tidak ada bentuk wujud yang tercipta dalam hati seorang pemahat yang setia? Imajinasi dan wujud adalah percikan illahi. Engkau semua adalah 'illahi' dikemas dalam kulit dan tulang manusia; Engkau adalah Atma yang terbungkus dalam daging yang cepat berlalu dari ingatan. Kenali ini dan engkau menjadi tidak kenal takut, bahagia tanpa batas. Singkirkan ego yang mana engkau sekarang merasa terjebak di dalamnya; maka engkau dibebaskan dari 'penjara' yang tidak ada yang sekarang membungkusmu sekuat mungkin! Bagaimana seseorang bisa hidup agar tidak merendahkan status manusia? Kita harus sadar sepanjang waktu bahwa tubuh dan peralatan ini adalah tempat tinggal sementara; Yang satu adalah Ilahi yang abadi, Atma nampaknya terbungkus dalam fisik, seperti bulan dalam panci air. Pengetahuan tentang jiwa ini adalah kebijaksanaan yang lebih tinggi. (Divine Discourse, Jul 8, 1971)
-BABA
No comments:
Post a Comment