Friday, July 28, 2017

Thought for the Day - 27th July 2017 (Thursday)

Once Krishna pretended to suffer from an unbearable headache. With warm clothes wound around His head and red eyes, He rolled restlessly in bed. Queens Rukmini and Satyabhama tried many remedies that proved ineffective. Along with Narada, when they consulted Lord Krishna, He directed to bring the dust of the feet of a true devotee! In a trice, Narada manifested himself in the presence of some celebrated devotees, but they were too humble to offer dust of their feet to be used for their Lord as a drug! Narada returned disappointed. Krishna asked, “Did you ask Gopis?” Narada hurried with disbelief! When the Gopis heard this, without a second thought, they shook the dust off their feet and filled his hands! Even before Narada reached Dwaraka, Krishna’s headache had disappeared! The Lord enacted this five-day drama to teach that self-condemnation is also egoism and when ego goes, you feel neither superior nor inferior, and a devotee must obey the Lord’s command without demur.


Sekali Sri Krishna berpura-pura menderita sakit kepala yang tidak tertahankan. Dengan kain hangat melilit kepala-Nya dan dengan mata berwarna merah, Krishna berguling-guling gelisah di tempat tidur. Ratu Rukmini dan Satyabhama mencoba banyak cara pengobatan namun tidak berhasil dengan baik. Bersama dengan Narada, ketika mereka menanyakan kepada Sri Krishna, Beliau mengarahkan untuk membawa debu dari kaki seorang bhakta yang sejati! Sudah tiga kali Narada muncul di depan para bhakta yang agung, namun mereka merasa rendah hati untuk memberikan debu kaki mereka sebagai obat bagi Krishna junjungan mereka! Narada kembali dengan kecewa. Krishna bertanya, “Apakah kamu sudah menanyakan para Gopi?” Narada bergegas pergi dengan perasaan tidak percaya! Ketika para Gopi mendengar hal ini, dan tanpa berpikir panjang lagi, mereka mengibaskan debu dari kaki mereka dan menaruhnya di tangan Narada! Bahkan sebelum Narada sampai di Dwaraka, sakit kepala Krishna telah hilang! Tuhan memainkan drama selama lima hari untuk mengajarkan bahwa menyalahkan diri adalah juga bentuk egoisme dan ketika ego pergi maka engkau tidak akan merasa lebih tinggi ataupun lebih rendah dan seorang bhakta harus taat pada perintah Tuhan tanpa meragukannya. (Divine Discourse, July 7, 1963)

-BABA

No comments: