Some Gurus initiate the pupil into a mantra (mystic formula) and advise repetition of the same. But they do not emphasise the innate Divine Reality of the pupil which they cannot ignore even for a moment, nor do they insist on moral regeneration, which is so necessary for clarifying his inner faculties. The mantra-granting Guru is the Deeksha Guru (initiating preceptor); the personality recasting guru is the Siksha Guru (guiding preceptor). It is this latter guru that is reverentially praised in thousands of ways in the holy texts; he removes the faults in vision and destroys the darkness of ignorance. He reveals the Atma to the individual and makes him free. The Guru Purnima is dedicated to such gurus. The Moon (the presiding deity of the mind) is full, clear, cool and bright on this day! It has no blemish or dullness which diminishes its glow. The guru too is pictured and praised today as unblemished, bright and affectionate. On this Guru Poornima, you must decide to master your senses and intellect, emotions and passions, and thoughts and feelings, through intense Sadhana.
Beberapa Guru memberikan inisiasi kepada murid dengan sebuah mantra dan menyuruh untuk mengulangi mantra itu. Namun Guru-guru tersebut tidak memberikan penekanan pada kualitas keillahian yang menjadi sifat bawaan dari murid yang mana mereka tidak bisa abaikan walaupun dalam sejenak saja, dan juga tidak meminta dengan tegas dalam pembaharuan moral yang mana diperlukan untuk memperjelas kemampuan di dalam dirinya. Mantra yang diberikan oleh guru adalah Deeksha Guru (guru yang menginisiasi); Guru yang membina kepribadian adalah Siksha Guru (guru penuntun). Inilah guru terakhir yang dihormati dalam ribuan cara dalam naskah-naskah suci; karena guru ini melenyapkan kesalahan dalam pandangan dan menghancurkan kegelapan dari kebodohan. Guru ini mengungkapkan Atma pada individu dan membuatnya menjadi bebas. Guru Poornima didedikasikan untuk guru yang seperti itu. Bulan (Dewa yang memimpin pikiran) adalah penuh, jelas, sejuk, dan bersinar pada hari ini! Tidak ada cacat atau kusam yang mengurangi cahayanya. Guru juga digambarkan dan dihormati pada hari ini sebagai tidak ada cela, bercahaya, dan penuh welas asih. Pada perayaan Guru Poornima ini, engkau harus memutuskan untuk menguasai indria dan kecerdasanmu, emosi, dan hasrat, dan pikiran dan perasaan, melalui sadhana yang terus menerus. (Divine Discourse, Jul 27, 1980)
-BABA
No comments:
Post a Comment