The only wealth that you can carry with yourself after death is love for God. So strive to earn that wealth during your living moments earnestly. You can easily accomplish it with pure loving devotion. To earn it, you must dedicate your time, body and actions to serve the Lord. This was what Arjuna understood after listening to the Gita from Lord Krishna. Arjuna, who was an exceptionally intelligent person, after all his arguments with Krishna, finally came to this conclusion and submitted, “Karishye vachanam tava (I shall carry out whatever You say)”. People should depend not on their physical or intellectual strength, but on the power of God. Only the one who relies solely on the power of God can experience true peace and bliss. Such a person need not mind the criticisms of others. They can defy the opinions of a multitude of persons and stand up for what they hold to be true. Unmindful of praise or censure, you have to cultivate firm faith in God.
Satu-satunya kekayaan yang engkau dapat bawa setelah kematian adalah kasih kepada Tuhan. Jadi berusahalah keras untuk mendapatkan kekayaan ini selama hidupmu yang sementara dengan sungguh-sungguh. Engkau dapat dengan mudah mendapatkannya dengan bhakti suci yang penuh kasih. Untuk mendapatkan kekayaan ini, engkau harus mendedikasikan waktu, tubuh dan perbuatanmu untuk melayani Tuhan. Ini yang Arjuna pahami setelah mendengarkan Gita dari Sri Krishna. Arjuna adalah orang yang benar-benar cerdas, setelah semua argumentasinya dengan Sri Krishna, pada akhirnya mengambil kesimpulan dan menyampaikan, “Karishye vachanam tava (hamba akan melakukan apapun yang Engkau katakan)”. Manusia seharusnya tidak tergantung pada kekuatan fisik atau kekuatan kecerdasannya, namun tergantung pada kekuatan Tuhan. Hanya seseorang yang benar-benar tergantung pada kekuatan Tuhan dapat mengalami kedamaian dan kebahagiaan yang sejati. Orang yang seperti itu tidak mempermasalahkan kritikan yang disampaikan oleh yang lainnya. Mereka dapat tahan menghadapi pendapat dari banyak orang dan memegang apa yang mereka anggap benar. Tidak menghiraukan pujian atau celaan, engkau harus meningkatkan keyakinan yang teguh kepada Tuhan. (Divine Discourse, Apr 7, 1989)
-BABA
No comments:
Post a Comment