Hesitation in praying to God is purely superficial. During examinations, every student prays to the Almighty. When calamities happen, or loss is sustained, or members of the family are struck by disease and are in mortal danger, then everyone rushes to pray to God. Why then yield to false pride and refuse to acknowledge God at good times? This is sheer hypocrisy! Another characteristic of the educated is their pride. They walk around, wearing the crown of conceit. Pride is the wall that divides the Divine from the demon, Truth from untruth. This obstacle must be removed for Divinity to manifest. Many students and youth develop this pest called pride because they have physical charm, educational achievements and monetary resources. They must be very vigilant to eradicate this trait at the earliest. If Divinity is absent, everything is devilry. All of you must have faith in God, call out to Him and pray fearlessly. That will drive away the vileness that envelops you.
Keragu-raguan dalam berdoa kepada Tuhan pastinya adalah kedangkalan. Pada saat ujian, setiap murid berdoa kepada Tuhan. Ketika bencana terjadi, atau kehilangan berkelanjutan, atau anggota keluarga diserang oleh penyakit dan dalam keadaan bahaya, kemudian setiap orang bergegas berdoa kepada Tuhan. Lantas mengapa menyerah untuk mengakui keberadaan Tuhan pada saat-saat yang baik? Ini adalah kemunafikan belaka! Karakteristik yang lainnya dari yang berpendidikan adalah kesombongan mereka. Mereka berjalan berkeliling dengan menggunakan mahkota kesombongan. Kesombongan adalah tembok yang memisahkan Tuhan dengan setan, kebenaran dengan ketidakbenaran. Halangan ini harus dihilangkan agar sifat keilahian dapat terwujud. Banyak murid dan pemuda mengembangkan hama yang disebut dengan kebanggaan karena mereka memiliki pesona fisik, pencapaian akademis, dan sumber daya keuangan. Mereka harus sangat waspada untuk membasmi sifat-sifat ini sedini mungkin. Jika sifat keilahian hilang, segala sesuatunya adalah iblis. Semua darimu harus memiliki keyakinan kepada Tuhan, panggil nama-Nya dan berdoa tanpa rasa takut. Itu akan menghilangkan keburukan yang meliputimu. (Divine Discourse, Aug 31, 1981)
-BABA
No comments:
Post a Comment