Seeing a glass half filled with water, the optimist is glad that it is half full, while the pessimist is sad that it is half empty. Though both statements are correct, the optimist hopes to fill the other half, while the pessimist gives up in despair. The optimist has faith and hope; the pessimist courts misery without faith. Hence develop faith through steady effort. Faith is essential for human progress in every field. Through knowledge, wisdom can be earned only by means of faith and effort. Equipped with these, you can scale great heights and emerge victoriously. Of course, one has to be warned against cultivating too much faith in things that are merely material! You must have deep faith only in the eternally valid Truth - God! Faith is power. And that faith must be coupled with effort. Faith is the very breath we live by! Without faith, living happily is just impossible!
Melihat sebuah gelas setengah terisi dengan air, orang optimis merasa senang bahwa gelasnya setengah penuh, sedangkan orang yang pesimis bersedih karena gelasnya setengah kosong. Walaupun kedua pernyataan ini adalah benar, orang yang optimis berharap untuk bisa mengisi separuh yang lainnya, sedangkan yang pesimis menyerah dalam keputusasaan. Orang yang optimis memiliki keyakinan dan harapan; orang yang pesimis menerima kesengsaraan tanpa keyakinan. Oleh karena itu kembangkan keyakinan melalui usaha yang kokoh. Keyakinan adalah mendasar bagi kemajuan manusia dalam setiap bidang. Pengetahuan, dan melalui pengetahuan, kebijaksanaan dapat diperoleh hanya melalui keyakinan dan usaha. Dilengkapi dengan hal ini, engkau dapat mengukur ketinggian dan muncul dengan kemenangan. Tentu saja, seseorang harus diperingatkan terhadap mengembangkan terlalu banyak keyakinan hanya pada material saja! Engkau harus memiliki keyakinan mendalam pada kebenaran yang valid dan kekal yaitu Tuhan! Keyakinan adalah kekuatan, dan keyakinan itu harus disandingkan dengan usaha. Keyakinan adalah nafas kehidupan untuk kita bisa hidup! Tanpa keyakinan, hidup bahagia adalah tidak mungkin! (Divine Discourse, Jun 27, 1981)
-BABA
No comments:
Post a Comment