God is the embodiment of Love. To experience God, you must fill yourselves with love. Through Love alone can you experience the embodiment of Love. The person filled with jealousy and hatred is like a blind man who cannot see the Sun, however brightly it may shine. Covered by ignorance, such a person cannot see God, however near He may be. The wise person (Jnani) filled with good qualities like truth, love, absence of jealousy, ego and hatred, can see God without searching for Him. Students, youth and elders alike should give no room for evil traits like jealousy. You must feel happy when others succeed in studies, sports, or profession. To feel jealous towards the successful person is a threefold offence. The first offence is one's neglect of duty or studies; the second offence is to entertain jealousy towards the better individual; and the third is to lament over one's own failure.
Tuhan adalah perwujudan dari cinta kasih. Untuk bisa mengalami Tuhan, engkau harus mengisi dirimu sendiri dengan cinta kasih. Hanya melalui cinta kasih engkau dapat mengalami perwujudan dari kasih. Seseorang yang diliputi dengan kecemburuan dan kebencian adalah seperti orang buta yang tidak bisa melihat matahari, bagaimanapun cerahnya sinar matahari itu. Karena diliputi oleh kebodohan, orang seperti itu tidak bisa melihat Tuhan, bagaimanapun dekatnya dia dengan Tuhan. Orang yang bijaksana (Jnani) mengisi dirinya dengan sifat-sifat baik seperti kebenaran, cinta kasih, tidak adanya kecemburuan, ego, dan kebencian, makanya mereka melihat Tuhan tanpa mencari-Nya. Para pelajar, pemuda, dan orang tua seharusnya tidak memberikan ruang bagi sifat-sifat jahat seperti kecemburuan. Engkau harus merasa bahagia ketika orang lain sukses dalam pelajarannya, olah raga atau pekerjaan. Dengan merasa cemburu kepada orang yang sukses adalah sebuah pelanggaran tiga kali. Pelanggaran pertama adalah dimana seseorang mengabaikan kewajiban atau tugasnya; pelanggaran kedua adalah dengan memperlihatkan kecemburuan pada mereka yang lebih baik; dan pelanggaran ketiga adalah meratapi kegagalan seseorang. (Divine Discourse, Sep 6, 1984)
-BABA
No comments:
Post a Comment